Contoh Esai Komunikasi Interpersonal
1.
Diri
dan konsep diri dalam komunikasi interpersonal
Pada dasarnya
setiap manusia cenderung untuk mengembangkan dirinya sendiri menjadi lebih
baik, lebih matang dan lebih mantap.
Namun kecenderungan seseorang untuk menimbulkan kemampuannya tidak
terwujud begitu saja, tanpa ada upaya untuk pengembangan kepribadian yang
dimilikinya, karena setiap manusia memiliki kemampuan dan keunikan
tersendiri. Sejauh mana kepribadian terwujud sangat ditentukan oleh seberapa jauh
lingkungan mendorong untuk perkembangan terhadap konsep diri seseorang dan
seberapa jauh seseorang tersebut merasa dirinya perlu belajar agar lebih baik
lagi.
Untuk itu,
dalam komunikasi interpersonal penting diketahui apakah perkembangan pribadi
seseorang sudah mencapai tingkat optimal
atau kematangan. Hal ini dapat diketahui dengan cara mengenal dirinya. Mengenal diri sendiri berarti memperoleh
pengetahuan tentang totalitas diri yang tepat, yaitu menyadari kelebihan atau keunggulan
yang dimiliki maupun kekurangan atau kelemahan yang ada pada diri sendiri. Dengan mengenal diri sendiri secara tepat
akan diketahui konsep diri yang tepat pula, dengan berupaya mengembangkan yang
positif dan mengatasi atau menghilangkan yang negatif.
Dalam
komunikasi Interpersonal kita tidak hanya menanggapi orang lain, tetapi juga
mempersepsi diri mereka sendiri. Hal ini disebabkan diri seseorang sekaligus
sebagai pesona dan penanggap. Di sini kita juga harus bisa membayangkan
bagaimana kita tampak pada orang lain, bagaimana orang lain menilai penampilan
kita, dan mengalami perasaan bangga atau kecewa, sedih atau malu. Dan dari sini
kita perlahan-lahan membentuk konsep diri atau merespon dengan senyuman,
pujian, penghargaan, dan pelukan. Ini menyebabkan kita menilai diri secara
positif. Sebaliknya ejekan, cemoohan dan hardikan membuat kita melihat diri
secara negatif.
Jadi
konsep diri mempengaruhi perilaku komunikasi kita karena konsep diri
mempengaruhi kepada pesan apa anda bersedia membuka diri, bagaimana kita mempersepsikan
pesan tersebut, dan apa yang kita ingat.
2.
Mendengarkan
dalam komunikasi interpersonal
Mendengarkan
diawali dengan menerima pesan dari pengirim pesan (komunikator). pesan tersebut
bisa verbal, maupun nonverbal yang terdiri dari bahasa isyarat, ekspresi
wajah, dan keragaman dalam intonasi. Di bagian ini, kita tidak hanya mencatat
pesan baik verbal maupun nonverbal yang disampaikan oleh komunikator, tetapi
juga hal – hal yang berhubungan dengan komunikator, misalnya latar belakang dan
karakter komunikator. Dalam menerima pesan diperlukan adanya perhatian penuh kepada pengirim
pesan, hal apa saja yang disampaikan, maupun yang tidak disampaikan dan lingkungan
yang memadai atau sesuai.
Perhatian
penuh kepada pengirim pesan sehingga apa yang akan kita sampaikan selanjutnya
sesuai dengan topik bahasan.
Pengutamaan komunikan sebagai pendengar dan hindari
interupsi.
Dalam mendengarkan
kita juga perlu memahami, dimana komunikan berusaha mengerti dan mendalami apa
yang disampaikan komunikator, baik pikiran maupun intonasi penyampaian pesan
yang mewakili emosi. Dan dalam mendengarkan diperlukan adanya ingatan, untuk
mengingat pesan yang telah disampaikan. Ingatan berguna dalam melakukan
komunikasi agar yang disampaikan sesuai, tidak keliru, maupun rancu. Ingatan
misalnya untuk mengingat nomor telepon, alamat rumah, nama, janji temu, atau
arah.
Dan dalam mendengarkan kita juga
harus merespon pesan apa yang di sampaikan oleh komunikator kepada kita. Merespon terdiri dari dua macam. Yang pertama adalah respon yang diberikan
ketika komunikator sedang menyampaikan pesan. Dan yang kedua adalah respon yang
diberikan setelah menyampaikan keseluruhan pesan. Respon merupakan feedback,
dimana komunikan mengirimkan kembali pesan kepada komunikator. Informasi yang
dikirim kembali adalah respon mengenai perasaan dan pikiran tentang pesan yang
telah disampaikan. Respon merupakan salah satu bukti yang diinginkan komunikator
bahwa pesannya telah sampai dan didengarkan.
Komentar
Posting Komentar